Gresik (beritajatim.com) – PT Semen Indonesia (persero) Tbk, atau SIG terus mendorong perekonomian di wilayah Kabupaten Rembang.
Setelah pelaku UMKM diwadahi, kini giliran petani setempat. Khususnya petani jagung di Kecamatan Gunem, Bulu, Pamotan, dan Sedan. Untuk mendongkrak produktivitas petani jagung tersebut. SIG membentuk klaster jagung.
SVP of Supporting SIG, Muchammad Supriyadi menuturkan, dipilihnya pembentukan klaster jagung ini karena potensi jagung di Kabupaten Rembang cukup besar.
“Tanaman jagung memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain biji, batang dan daun yang dapat dimanfaatkan, bonggol jagung juga dapat digunakan untuk bahan bakar alternatif pengganti batu bara pada pabrik semen,” tuturnya, Minggu (24/07/2022).
Adanya pembentukan klaster tersebut lanjut dia, nantinya juga diarahkan menambah penghasilan petani jagung.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengatakan, dengan terbentuknya klaster jagung di Rembang dapat memenuhi kebutuhan pasar.
“Selain itu membantu supply chain, sehingga hasil UMKM dapat memasok industri hilir karena selama ini UMKM dapat memproduksi namun kesulitan dalam hal pemasarannya karena belum memiliki pembeli. Nantinya dengan pembentukan klaster ini dapat lebih mudah menentukan dan mendapatkan pasar,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya petani jagung tidak memiliki kekuatan dan otoritas. Saat panen banyak harga akan jatuh, kalau produksi kurang harga akan naik dan itu sudah menjadi ilmu ekonomi. Namun, adanya klaster ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi para petani mulai proses hulu hingga hilir pertanian jagung.
Klaster jagung ini untuk memberikan solusi terhadap masalah yang di hadapi petani saat ini. Salah satunya dengan melakukan inovasi melalui modernisasi proses panen yang selama ini memanfaatkan panas matahari, kemudian akan beralih menggunakan mesin pengering sehingga total kandungan air sesuai kebutuhan standar industri pakan sehingga harga jagung tinggi dan stabil. (dny/ted)
Komentar