Ekbis

DKP2P Tuban Buka Pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi

pertanian tuban
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DK-P2P) Tuban saat ditemui di kantornya. [Foto:Diah Ayu/beritajatim.com]

Tuban (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DK-P2P) Kabupaten Tuban membuka pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) alokasi tahun 2023 pada Selasa (20/6/2023).

Hal itu disampaikan oleh Kepala DKP2P Tuban, Eko Julianto melalui Kabid Prasarana Pertanian Hart Novembria Susetyowati bahwa pada tahap saat ini DK-P2P Tuban sudah melakukan sosialisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) alokasi 2023 di 20 Kecamatan yang ada di Tuban.

“Sudah kita lakukan sosialisasi sejak pertama bulan Juni ini, targetnya pekan depan sudah selesai,” ucap Hart Novembria Susetyowati.

Pihaknya juga menambahkan, pendaftaran AUTP akan ditutup akhir Juli 2023. Sehingga, sosialisasi kepada para petani gencar dilakukan. Namun, ada batasan kuota yang ditetapkan oleh pusat.

“Sebenarnya Tuban awalnya dapat jatah 10.000 hektare, namun karena ada perubahan, maka kemungkinan berkurang,” tegas dia.

Wanita yang juga sebagai Ketua TP PKK Tuban itu menjelaskan, dalam sosialisasi para petani dijelaskan terkait bagaimana mekanisme asuransi, aturan, serta kriteria petani yang bisa mendaftar AUTP sesuai dengan preminya berapa dan lain sebagainya.

Baca Juga:
24 SMP Negeri di Tuban Kekurangan 646 Siswa

Sebab, Provinsi Jawa Timur pada tahun 2023 memiliki kuota yang hanya sekitar 7.000 hektare. Oleh karena itu, Kepala Dinas Eko Julianto bersama – sama akan segera menyelesaikan sosialisasi AUTP dengan secepatnya.

“Yang pasti, kuota AUTP tahun ini dari pusat berkurang,” ujar Novi sapaannya.

Menurutnya, pusat mengurangi kuota pendaftaran AUTP lantaran kemungkinan adanya refocusing anggaran pada awal tahun 2022. Sehingga, proses AUTP yang semula dilakukan awal bulan Maret masih terkendala.

“Pendaftaran seharusnya sudah bisa awal Maret lalu, karena terkendala anggaran dan sebagainya, maka Mei kemarin kita baru dapat pedoman umumnya,” kata Novi.

Sementara itu, ia menjelaskan premi kuota AUTP 100 persen adalah Rp180 ribu per hektare atau per musim tanam. Namun, karena ada subsidi dari APBN sebesar 80 persen atau Rp144 ribu, sehingga yang dibebankan kepada petani hanya sebesar Rp36 ribu atau 20 persennya per hektare atau per musim tanam.

“Setiap petani mendapatkan maksimal hanya 2 hektare, akan tetapi jika selama kuota dari pusat masih ada ya,” imbuhnya.

Baca Juga:
Pria Pakistan Nikahi Wanita Asal Tuban, Kecantol Karena Nasi Goreng

Lalu, setelah dilakukan pendaftaran maka langkah selanjutnya yaitu diverifikasi oleh Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo), apakah sudah memenuhi kriteria atau tidak.

“Yang terpenting, kami sudah mengoptimalkan pendaftaran, agar para petani terhindar dari risiko gagal panen,” tutur Novi.

Sedangkan, AUTP untuk petani ini merupakan program memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan, baik karena banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Sebagai informasi, berdasarkan data dari DKP2P Tuban pada tahun 2022, sedikitnya 12.235 petani telah mengikuti program AUTP dengan total jumlah luas sawah 6.848,85 hektare. [ayu/beq]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar