Ekbis

Cabai Terserang Hama, Petani Gresik Panen Lebih Awal

Petani cabai di Kabupaten Gresik terpaksa memanen lebih awal akibat terserang hama
Petani cabai di Kabupaten Gresik terpaksa memanen lebih awal akibat terserang hama

Gresik (beritajatim.com) – Imbas terserang hama ditambah kendala cuaca yang cukup buruk, petani di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, memanen cabai lebih awal. Petani terpaksa memanen buah yang masih hijau agar kerugian tidak semakin banyak.

Salah satu petani cabai asal Desa Kembangan, Kasiah (53) menuturkan, sejak seminggu terakhir tanaman cabai yang ditanam sudah mulai dipanen. Namun, cuaca yang tidak menentu serta terserang hama membuat cabai tumbuh tidak tumbuh sempurna.

“Buahnya cenderung kering, ditambah adanya hama ulat yang menyebabkan buah cabai membusuk,” tuturnya, Jumat (24/03/2023).

Ia menambahkan, akibat kondisi tersebut, dia terpaksa memanen buah cabai yang masih hijau dan dijual dengan harga Rp 30 ribu perkilogramnya.

“Harga itu jauh dari harga cabai yang sudah matang. Bila dijual di pasaran bisa mencapai Rp 75 ribu per kilonya di tingkat petani,” imbuhnya.

Bagi Kasiah, harga cabai yang mencapai Rp 80 ribu per kilo belum bisa dirasakan oleh petani. Pasalnya, tanaman cabai yang ditanam di lahannya tidak tumbuh dengan baik. Sehingga tidak matang dan cenderung kering.

BACA JUGA:

Harga Cabai Rawit di Sumenep Tembus Rp 80.000 per kg

Petani Cabai Malang Barat Diperkirakan Hasil Panen Capai 6500 Ton

Jelang Ramadan, Harga Cabai dan Tomat di Lamongan Naik

“Sebetulnya kami sudah melakukan berbagai cara. Termasuk melakukan penyemprotan hama serta memberi pupuk yang berimbang. Tapi, hasilnya tetap tidak tumbuh optimal,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, naiknya harga cabai di Bulan Ramadhan dipicu akibat petani yang gagal panen. Sehingga, suplai ke pasar menjadi berkurang dan membuat harga cabai mengalami kenaikan. [dny/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar